Tan Weiwei Hidupkan Kembali Musik Rakyat Tiongkok Lewat Konser “Shengsheng Shishi” di Beijing

Spread the love

Stagehousemusic.com, – Penyanyi ternama asal Tiongkok, Tan Weiwei, menggelar pemutaran perdana dunia konser bertajuk “Shengsheng Shishi” (secara harfiah berarti Suara Zaman) di Gedung Opera Nasional Tiongkok, Beijing, pada Senin dan Selasa, bertepatan dengan perayaan Hari Nasional dan Festival Pertengahan Musim Gugur.

Menampilkan 17 lagu, konser ini dibagi dalam empat babak utama yang terinspirasi oleh karya klasik Tiongkok kuno Shan Hai Jing (Karya Klasik Pegunungan dan Lautan). Dengan perpaduan antara teater, musik rakyat, dan teknologi panggung modern, pertunjukan ini membawa penonton menyelami mitologi Tiongkok kuno—mulai dari kisah Pangu sang pencipta langit dan bumi hingga Nüwa yang memperbaiki langit.

Perpaduan Tradisi dan Modernitas

Tan Weiwei, yang dikenal karena kemampuannya menembus berbagai genre musik, menunjukkan keahliannya berpindah antara folk, pop, rock, hingga bel canto. Penampilannya yang memukau menegaskan reputasinya sebagai salah satu vokalis paling serbabisa di Asia.

Yang membuat konser ini semakin istimewa adalah perpaduan aneka musik rakyat dan opera tradisional Tiongkok dari berbagai wilayah, seperti Lagu Cinta Kangding dari Sichuan, nanyin dari Fujian, Hua’er dari Gansu dan Ningxia, Chuanjiang haozi dari Sichuan dan Chongqing, musik gong dan drum besar Chaozhou dari Guangdong, serta Opera Kunqu, Opera Tibet, Opera Huayin Laoqiang, dan Opera Qinqiang.

Bagi Tan, konser ini bukan sekadar pertunjukan musik, tetapi juga perayaan kekayaan budaya rakyat Tiongkok yang terancam punah. Ia telah lebih dari satu dekade mengarsipkan dan mempromosikan lagu-lagu daerah dari berbagai kelompok etnis di Tiongkok.

“Ketika saya masih muda, saya sering mengunjungi komunitas etnis bersama para guru untuk mempelajari bagaimana mereka mengekspresikan emosi lewat musik,” kata Tan.

Perjalanan Musik dan Dedikasi Budaya

Lahir di Zigong, Provinsi Sichuan, Tan Weiwei adalah lulusan terbaik Konservatorium Musik Sichuan. Namanya mulai dikenal luas setelah menjadi juara kedua dalam kontes menyanyi televisi Super Girl tahun 2006. Sejak itu, ia dikenal karena kemampuannya menjembatani tradisi dan modernitas dalam musiknya.

Selama perjalanan kariernya, Tan banyak terinspirasi oleh suara-suara lokal yang ia rekam dari berbagai pelosok negeri. “Setiap tempat memiliki harta karun budaya yang menunggu untuk ditemukan dan diwariskan,” ujarnya.

Kolaborasi penting dalam kariernya terjadi pada 2015, ketika Tan tampil bersama seniman Opera Huayin Laoqiang dalam sebuah acara televisi. Perpaduan antara musik rock dan tradisi opera Shaanxi itu menciptakan sensasi besar, bahkan dijuluki sebagai bentuk “rock’n roll Tiongkok kuno.”

Setahun kemudian, ia kembali tampil bersama kelompok tersebut dalam Gala Tahun Baru CCTV 2016, membawakan lagu baru yang dipuji luas oleh kritikus dan penonton, sekaligus memicu kebangkitan minat terhadap seni opera tradisional di kalangan muda.

“Shengsheng Shishi”: Suara Masa Lalu untuk Dunia Modern

Melalui “Shengsheng Shishi”, Tan Weiwei berupaya menghidupkan kembali suara-suara kuno dengan sentuhan kontemporer agar dapat diterima oleh penonton global.

“Saya ingin musik saya menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan,” ujarnya. “Dengan perspektif modern dan kosakata musikal baru, saya ingin menghidupkan kembali suara-suara leluhur kita.”

Konser megah ini mendapat dukungan dari Proyek Penciptaan Seni Seri Era Baru—Rencana Aksi Penciptaan Seni Panggung 2023–2025 serta Dana Seni Nasional Tiongkok. Setelah pemutaran perdananya di Beijing, Shengsheng Shishi akan melanjutkan tur nasional dan internasional, membawa warisan budaya rakyat Tiongkok ke panggung dunia.

Reviews

100 %

User Score

1 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *